tag:blogger.com,1999:blog-56939223936765321202024-03-08T08:36:46.173-08:00MUSEUMAdminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.comBlogger34125tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-65224852880912004642008-12-11T02:39:00.000-08:002008-12-11T02:45:59.030-08:00Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDu2Irk9GI/AAAAAAAACQU/Nw6Eo1p2r3o/s1600-h/Museum+Nasional+Republik+Indonesia.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDu2Irk9GI/AAAAAAAACQU/Nw6Eo1p2r3o/s200/Museum+Nasional+Republik+Indonesia.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278481377088828514" /></a><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); text-decoration: none;"><a href="http://www.museumnasional.org">w</a></span><a href="http://www.museumnasional.org">ww.museumnasional.org</a><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><st1:place><st1:placetype><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum</span></st1:placetype><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> </span><st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Nasional</span></st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> </span><st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Republik</span></st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> </span><st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Indonesia</span></st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> </span><st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">atau</span></st1:placename><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> </span><st1:placetype><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum</span></st1:placetype></st1:place><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> Gajah</span>, adalah sebuah museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Nasional Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> adalah salah satu wujud pengaruh Eropa, terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18. Ia dibangun pada tahun 1862 oleh Pemerintah Belanda di bawah Gubernur-Jendral Reinier de Klerk sebagai respons adanya perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda. Museum ini diresmikan pada tahun 1868, tapi secara institusi tahun lahir Museum ini adalah 1778, saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen oleh pemerintah Belanda.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Nasional dikenal <st1:place><st1:placename>sebagai</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place> gajah sejak dihadiahkannya patung gajah oleh Raja Chulalongkorn dari <st1:country-region><st1:place>Thailand</st1:place></st1:country-region> pada 1871. Tetapi pada 28 Mei 1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Kemudian pada 17 Februari 1962, Lembaga Kebudayaan <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang mengelolanya, <st1:place><st1:placename>menyerahkan</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place> kepada pemerintah Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Sejak itu pengelolaan museum resmi oleh Direktorat Jendral Sejarah dan Arkeologi, di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Catatan di website Museum Nasional Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> pada tahun 2001 menunjukkan bahwa koleksinya telah mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Pada tahun 2006 jumlah koleksinya sudah melebihi 140.000 buah, tapi baru sepertiganya saja yang dapat diperlihatkan kepada khalayak.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini terletak di Jalan Merdeka Barat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Gajah banyak mengkoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Antara lain yang termasuk koleksi adalah arca-arca kuna, prasasti, benda-benda kuna lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum gedung Perpustakaan <st1:place><st1:city>Nasional</st1:city> <st1:state>RI</st1:state></st1:place> yang terletak di Jalan Salemba 27, Jakarta Pusat didirikan, koleksi Museum Gajah termasuk naskah-naskah manuskrip kuna. Naskah-naskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Gajah kini disimpan di Perpustakaan Nasional.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Koleksi yang menarik adalah Patung Bhairawa patung yang tertinggi di Museum Nasional dengan tinggi 414 cm ini merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di bumi. Patung ini berupa laki-laki berdiri diatas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> Arab ditangan kanannya, ditemukan di Padang Roco, Sumatra Barat. Diperkirakan patung ini berasal dari abad ke 13 - 14. Koleksi arca Buddha tertua di Museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu, disimpan dalam ruang perunggu dalam kotak kaca tersendiri, berbeda nasibnya dengan arca Buddha, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar 4M) terletak di ruang arca batu tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari candi Banon.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada 1960an, pernah terjadi pencurian koleksi emas yang dilakukan oleh kelompok pimpinan Kusni Kasdut. Pada 1979 terjadi pula pencurian koleksi uang logam. Pada 1987 beberapa koleksi keramik senilai Rp. 1,5 milyar. Dan pada 1996 pencurian lukisan yang bisa ditemukan kembali di Singapura.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal ini menyadarkan pengelola bahwa keamanan adalah faktor penting untuk menjaga koleksi. Karena itu museum dilengkapi dengan alarm, kamera pengaman, dan 17 petugas keamanan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kondisi koleksi dijaga dengan ketat dengan usaha konservasi. Terutama adalah koleksi dari kertas yang butuh penanganan hati-hati. Seringkali bagian koleksi yag rusak diganti dengan bahan tiruan. Meskipun hal ini mengurangi otentisitas, tetapi tetap mempertimbangkan sisi estetika dan bentuk asli karya yang dikonservasi. Sering pula ditemui usaha rekonstruksi untuk mengganti koleksi yang rusak parah.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Secara umum, hal ini memperlihatkan sikap umum museum di kebanyakan wilayah <st1:place>Asia</st1:place> yang lebih mengutamakan restorasi daripada menjaga ontentisitas.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-73374698384492802282008-12-11T02:34:00.000-08:002008-12-11T02:38:19.828-08:00Museum Joang '45<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDtdw5oU3I/AAAAAAAACQM/tsAjpMHgWJc/s1600-h/Gedung_Joang_45.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 89px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDtdw5oU3I/AAAAAAAACQM/tsAjpMHgWJc/s200/Gedung_Joang_45.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278479858876830578" /></a><div style="text-align: justify;">Gedung Joang '45 atau <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Joang '45</span> adalah salah satu museum yang berada di <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city>. Saat ini pengelolaannya dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city>. Museum ini terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Museum ini diresmikan pada tahun 1974 oleh Presiden Soeharto, setelah dilakukan direnovasi.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedung yang dibangun pada sekitar tahun 1920-an yang saat ini dipergunakan sebagai Museum Joang '45 ini pada mulanya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga “L.C. Schomper”, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia. Hotel ini diberi nama Schomper sesuai nama pemiliknya. Hotel tersebut saat itu termasuk yang cukup baik dan terkenal di kawasan pinggiran Selatan Batavia, dengan bangunan utama yang berdiri megah di tengah dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan disisi kiri dan kanannya untuk menginap para tamu.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bangunan kamar penginapan yang tersisa sat ini tinggal beberapa yang ada di sisi utara gedung utama, saat ini dipergunakan sebagai ruang Kafe dan kantor pengelola Museum Joang 45.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika Jepang masuk ke <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> (1942-1945) dan menguasai <st1:city><st1:place>Batavia</st1:place></st1:city>, hotel tersebut diambil alih oleh para pemuda <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dan beralih fungsi sebagai kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang dikepalai oleh seorang Jepang, “Simizu”. Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik yang dimulai pada tahun 1942 untuk mendidik pemuda-pemuda <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Jepang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di museum ini dapat dilihat jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Diantaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan nomor mobil REP 1 dan REP 2. Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-15649181790870097712008-12-11T02:29:00.000-08:002008-12-11T02:34:14.092-08:00Museum Wayang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDsen7wvTI/AAAAAAAACQE/lvGTrQ9RYo8/s1600-h/Museum_wayang_Kekayon.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDsen7wvTI/AAAAAAAACQE/lvGTrQ9RYo8/s200/Museum_wayang_Kekayon.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278478774138092850" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Wayang</span> adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Cina dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tanggal <st1:date year="2003" day="7" month="11">7 November 2003</st1:date>, PBB memutuskan mengakui wayang <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai warisan dunia yang patut dilestarikan.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-7716420828398297012008-12-11T02:25:00.000-08:002008-12-11T02:28:09.250-08:00Museum Fatahillah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDq_xpimQI/AAAAAAAACP8/uAbP1yd4LYM/s1600-h/Museum_Fatahilah.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDq_xpimQI/AAAAAAAACP8/uAbP1yd4LYM/s200/Museum_Fatahilah.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278477144658450690" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Fatahillah</span> yang juga dikenal <st1:place><st1:placename>sebagai</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype> <st1:placename>Sejarah</st1:placename> <st1:placename>Jakarta</st1:placename> <st1:placename>atau</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place> <st1:city><st1:place>Batavia</st1:place></st1:city> adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-25489436038182526762008-12-11T02:18:00.000-08:002008-12-11T02:25:08.347-08:00Museum Seni Rupa dan Keramik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDqINWE64I/AAAAAAAACP0/vvmPU1aqSSo/s1600-h/Museum+Seni+Rupa+dan+Keramik.png"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 97px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDqINWE64I/AAAAAAAACP0/vvmPU1aqSSo/s200/Museum+Seni+Rupa+dan+Keramik.png" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278476190020332418" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Seni Rupa dan Keramik</span> terletak di Jalan Pos <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Koleksi Seni Lukis <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi yaitu:<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ruang Seni Rupa Baru <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> (karya-karya periode 1960 - sekarang)<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk Koleksi seni rupa menampilkan patung-patung sepeti Totem Asmat dan lain-lain.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-48957549328381751252008-12-11T02:14:00.000-08:002008-12-11T02:18:22.575-08:00Museum Tekstil<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDoUd78sdI/AAAAAAAACPs/-PdORFYH8hU/s1600-h/Museum+textil.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 126px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDoUd78sdI/AAAAAAAACPs/-PdORFYH8hU/s200/Museum+textil.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278474201609318866" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Tekstil</span> menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun / Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-28565935728421092682008-12-11T02:10:00.000-08:002008-12-11T02:12:40.333-08:00Museum Bank Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDneNLwcvI/AAAAAAAACPk/kAUIvxdjXkU/s1600-h/Museum_Bank_Indonesia.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDneNLwcvI/AAAAAAAACPk/kAUIvxdjXkU/s200/Museum_Bank_Indonesia.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278473269399286514" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Bank Indonesia</span> (MBI) adalah museum nasional yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara, <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city> dan menempati area Gedung Bank Indonesia Kota (depan stasiun Beos Kota). Museum ini mulai dibuka pada 15 Desember 2006 dan diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini tidak memungut biaya masuk alias gratis[1] dan menampilkan berbagai informasi tentang sejarah Bank <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sejak berdirinya pada tahun 1953, sampai dengan meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan-kebijakannya bagi masyarakat di masa lalu. Selain itu terdapat pula fakta dan benda sejarah dari masa jauh sebelum Bank <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> berdiri yaitu pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara dan bagaimana mereka melakukan transaksi dagang dengan bangsa lain. Dalam beberapa bagiannya juga ditampilkan contoh-contoh uang yang pernah digunakan di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sejak masa tahun 1500-an.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-11149991339107281422008-12-11T01:59:00.000-08:002008-12-11T02:10:00.458-08:00Museum Bank Mandiri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDmqWKNfyI/AAAAAAAACPc/LO0uRyfkdPs/s1600-h/museum+bank+mandiri.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDmqWKNfyI/AAAAAAAACPc/LO0uRyfkdPs/s200/museum+bank+mandiri.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278472378455523106" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Bank Mandiri</span> terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum yang menempati area seluas 10.039 m2 ini pada awalnya adalah gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik Belanda yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor, kemudian bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31-12-1968, gedung tsb pun beralih menjadi kantor pusat Bank Export import (Bank Exim), hingga akhirnya legal merger Bank Exim bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri (1999), maka gedung tersebut pun menjadi asset Bank Mandiri</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gedung Museum Bank Mandiri (ex-Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM)) dirancang oleh 3 orang arsitek belanda yaitu J.J.J de Bruyn dan A.P. Smits dan C. van de Linde, Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi yang terkait dengan aktifitas perbankan tempo doeloe dan perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan Operasional bank, Surat Berharga, Mata Uang Kuno, brandkast, dan lain-lain. Koleksi perlengkapan operasional bank tempo doeloe yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture masih asli.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-22199491334597635942008-12-11T01:54:00.000-08:002008-12-11T01:59:21.722-08:00Museum Bahari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDkXbTewbI/AAAAAAAACPU/aTjDA0lbIaU/s1600-h/Museum+Bahari.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 126px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDkXbTewbI/AAAAAAAACPU/aTjDA0lbIaU/s200/Museum+Bahari.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278469854395810226" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Bahari</span> adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dari Sabang hingga Merauke.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Disajikan pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Di sisi lain ditampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dan aneka perlengkapan nelayan dan pelayaran (alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan aneka meriam), tehnologi pembuatan perahu tradisional serta folklor adat istiadat masyarakat nelayan nusantara. Melengkapi penampilan kebaharian Indonesia, museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini berlokasi di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Barat.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa pendudukan Belanda bangunan yang saat ini dipergunakan untuk museum dulunya adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, (diantaranya adalah rempah-rempah) yang merupakan komoditi utama VOC yang sangat alris di pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis disamping muara sungai [Sungai_Ciliwung|ciliwung]] ini terdiri dari 2 sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun 1652-1771), sedang yang disisi timur disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari 4 unit bangunan, dan 3 unit diantaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT untuk gudang. Tahun 1976 bangunan cagar budaya ini dipugar, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.<o:p></o:p></p><p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-31711544999043375032008-12-11T01:47:00.000-08:002008-12-11T01:53:56.487-08:00Museum Affandi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDiO62NAyI/AAAAAAAACPM/M2UdHOxZqHY/s1600-h/Museum_Affandi.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDiO62NAyI/AAAAAAAACPM/M2UdHOxZqHY/s200/Museum_Affandi.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278467509220868898" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Affandi</span> yang terletak di pinggir sungai Gajah Wong, atau di Jalan Solo 167, <st1:place>Yogyakarta</st1:place> adalah museum yang menyimpan hasil karya pelukis legendaris Affandi. Lebih dari 300 buah lukisannya disimpan di dalam museum ini yang terdiri dari 3 galeri dan sebuah rumah yang dahulu dipakai sebagai tempat tinggal pelukis ini. Rumah ini mempunyai atap berbentuk daun pisang, dan terdiri dari dua lantai dengan lantai atas sebagai kamar pribadi Affandi yang bernuansa artistik.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain 300 karya lukisan Affandi sendiri, dalam museum ini juga tersimpam lebih dari 700 lukisan dari para pelukis Indonesia terkenal lainnya, seperti: Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-63415270824598719642008-12-11T01:43:00.000-08:002008-12-11T01:46:43.621-08:00Museum Keraton Yogyakarta<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDhOcy796I/AAAAAAAACPE/t4O2U0Bsbtk/s1600-h/Museum+Keraton+Jogya.gif"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 149px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDhOcy796I/AAAAAAAACPE/t4O2U0Bsbtk/s200/Museum+Keraton+Jogya.gif" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278466401642477474" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Keraton Yogyakarta</span> yang terletak di tengah kota Yogyakarta ini memiliki beberapa museum, yaitu Museum Lukisan, Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Museum Kereta, dan Museum Batik. Di samping itu, hampir seluruh bagian kraton digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda budaya bernilai, termasuk replikanya. Di kompleks Pagelaran, misalnya, diperagakan berbagai pakaian prajurit dan pakaian adat keluarga keraton. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari kecuali pada saat terdapat upacara. Museum buka mulai jam 08.30 hingga 14.00 wib, kecuali hari Jumat yang buka hingga pukul 13.00 wib. Selain benda-benda budaya dan arsitektur, pengunjung juga dapat melihat pertunjukan seperti macapat, kerawitan, wayang kulit, serta wayang orang, yang dipentaskan di bangsal Sri Manganti, sekitar pukul 10.00-12.00.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-82810759823193218082008-12-11T01:23:00.000-08:002008-12-11T01:31:33.165-08:00Museum Ullen Sentalu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDd0mnRLoI/AAAAAAAACO8/C17NeTvWm10/s1600-h/Museum+Ullen+Sentalu.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 133px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDd0mnRLoI/AAAAAAAACO8/C17NeTvWm10/s200/Museum+Ullen+Sentalu.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278462659066408578" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Ullen Sentalu</span>, terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <st1:place>Yogyakarta</st1:place>) adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita Keraton <st1:place>Yogyakarta</st1:place> beserta koleksi bermacam-macam batik (baik <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> <st1:place>Yogyakarta</st1:place> maupun <st1:city><st1:place>Surakarta</st1:place></st1:city>).<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja (Sultan) di keraton <st1:place>Yogyakarta</st1:place> beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. <st1:city><st1:place>Ada</st1:place></st1:city> juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-32955639056002803272008-12-11T01:21:00.001-08:002008-12-11T01:22:48.851-08:00Museum Sonobudoyo<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDbzJCwNTI/AAAAAAAACO0/m5n63DsnGwQ/s1600-h/Museum+sonobudoyo.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDbzJCwNTI/AAAAAAAACO0/m5n63DsnGwQ/s200/Museum+sonobudoyo.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278460434925499698" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Sonobudoyo</span> adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris), dan topeng Jawa.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum yang terletak di bagian utara Alun-alon Lor dari kraton <st1:place>Yogyakarta</st1:place> itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan wayang kulit dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam <st1:time minute="0" hour="8">8:00-10:00</st1:time> malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-68372844747066088962008-12-11T01:18:00.001-08:002008-12-11T01:19:40.081-08:00Museum Wayang Kekayon<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDbEyH813I/AAAAAAAACOs/bnN8o4BiNZg/s1600-h/Museum_wayang_Kekayon.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/SUDbEyH813I/AAAAAAAACOs/bnN8o4BiNZg/s200/Museum_wayang_Kekayon.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278459638499301234" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Wayang Kekayon</span> adalah museum mengenai wayang yang ada di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <st1:place>Yogyakarta</st1:place>, tepatnya di Jl. Raya Yogya-Wonosari Km. 7, kurang lebih 1 km dari Ring Road Timur. Museum yang didirikan pada tahun 1990 ini memiliki koleksi berbagai wayang dan topeng serta menampilkan sejarah wayang yang diperkenalkan mulai dari abad ke-6 sampai abad ke-20. Wayang-wayang di dalam museum ini terbuat baik dari kulit, kayu, kain, maupun kertas.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sama halnya dengan museum Wayang di Jakarta, museum ini mempunyai beberapa jenis wayang, seperti: wayang Purwa, wayang Madya (menceritakan era pasca perang Baratayuda), wayang Thengul, wayang Klithik (mengisahkan Damarwulan dan Minakjinggo), wayang beber, wayang Gedhog (cerita Dewi Candrakirana), wayang Suluh (mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>), dan lain lain. Berkaitan dengan wayang Purwa, museum ini memiliki beberapa poster yang menggambarkan strategi perang yang dipakai dalam perang Baratayuda antara keluarga Pandawa dan Kurawa, yaitu: strategi Sapit Urang dan strategi Gajah.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-34778352158206201012008-12-10T23:58:00.000-08:002008-12-11T01:17:44.415-08:00Museum Bahari Ende<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Bahari Ende</span> merupakan salah satu museum yang terletak di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Museum ini menjadi satu-satunya museum yang mengoleksi berbagai jenis biota laut di kawasan Nusa Tenggara. Museum ini diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1996 di Jalan Mohammad Hatta, Ende, sampai sekarang sudah memiliki jenis koleksi sedikitnya 1.000 spesies kerang laut, dan 300 spesies ikan, dengan total koleksi sekitar 22.000 jenis biota laut.<o:p></o:p></p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-88547480876084892552008-12-10T23:56:00.000-08:002008-12-10T23:58:36.178-08:00Museum Dieng Kailasa<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Dieng "Kailasa"</span> terletak di kompleks Gedung Arca milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, di dekat Candi Gatotkaca, Dieng, Kecamatan Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Museum ini diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan <st1:place><st1:city>Pariwisata</st1:city> <st1:state>RI</st1:state></st1:place>, pada tanggal 28 Juli 2008. Museum ini diberi nama Kailasa, sesuai dengan nama salah gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini diambil karena kepurbakalaan Dieng diwarnai dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa, yang dapat diketahui dari percandian maupun prasasti.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum ini berisi artefak dan panil keterangan tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari Dieng. Memiliki teater untuk melihat film (saat ini tentang arkeologi Dieng), panggung terbuka, serta restoran.</p>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-18039393225599285842008-12-10T02:03:00.000-08:002008-12-10T02:07:21.552-08:00Gedung Merdeka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-UuxyfZVI/AAAAAAAACOU/MR6z9nhFlYc/s1600-h/Gedung.Merdeka.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 112px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-UuxyfZVI/AAAAAAAACOU/MR6z9nhFlYc/s200/Gedung.Merdeka.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278100819661514066" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Gedung Merdeka</span> di jalan Asia-Afrika, <st1:place><st1:city>Bandung</st1:city>, <st1:country-region>Indonesia</st1:country-region></st1:place>, adalah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Pada saat ini digunakan sebagai museum.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bangunan ini dirancang oleh Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi), yaitu ITB sekarang, dua arsitektur Belanda yang terkenal pada masa itu, Gedung ini kental sekali dengan nuansa art deco dan gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout, sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas 7.500 m2.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada saat itu bangunan ini bernama SOCIËTEIT CONCORDIA dipergunakan sebagai tempat rekreasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <st1:city><st1:place>Bandung</st1:place></st1:city> dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk menonton pertunjukan kesenian, makan malam.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disini biasa diselenggarakan pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat pertemuan yang paling besar dan paling megah di <st1:city><st1:place>Kota</st1:place></st1:city> <st1:city><st1:place>Bandung</st1:place></st1:city> . Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> ini, yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan mulai awal tahun 1955 Gedung ini dipugar dan disesuaikan kebutuhannya sebagai tempat konferensi bertaraf International, dan pembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah : 1) Biro Ksatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga 2) PT. Alico, di bawah pimpinan M.J. Ali 3) PT. AIA, di bawah pimpinan R.M. Madyono<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah terbentuk Konstituante Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sebagai hasil pemilihan umum tahun 1955, Gedung Merdeka dijadikan sebagai Gedung Konstituante. Karena Konstituante dipandang gagal dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu menetapkan dasar negara dan undang-undang dasar negara, maka Konstituante itu dibubarkan oleh Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Selanjutnya, Gedung Merdeka dijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional dan kemudian menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960. Meskipun fungsi Gedung Merdeka berubah-ubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan yang dialami dalam perjuangan mempertahankan, menata, dan mengisi kemerdekaan Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> , nama Gedung Merdeka tetap terpancang pada bagian muka gedung tersebut.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tahun 1965 di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city> . Setelah meletus pemberontakan G30S/ PKI, Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik G30S/ PKI. Pada bulan Juli 1966, pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli 1968, pimpinan MPRS di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25 dan pada Puncak peringatannya diresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh Soeharto Presiden Republik Indonesia - 2<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-14773847273910141022008-12-10T01:58:00.000-08:002008-12-10T02:02:16.734-08:00Gedung Mohammad Hoesni Thamrin<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-Tew8Ht1I/AAAAAAAACOM/yfRj0m52RfE/s1600-h/Gedung_MH_Thamrin.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-Tew8Ht1I/AAAAAAAACOM/yfRj0m52RfE/s200/Gedung_MH_Thamrin.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278099445043935058" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Gedung Mohammad Hoesni Thamrin</span> adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang berada di Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi foto reproduksi, radio dan barang-barang milik, serta kepustakaan tentang kiprah perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin dalam pergerakan nasional <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Muhammad Hoesni Thamrin adalah anak wedana Tabri Thamrin yang pernah bekerja di kantor kepatihan <st1:city><st1:place>Batavia</st1:place></st1:city> serta menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Karena perjuangannya membela rakyat, beliau ditangkap oleh pemerintah Belanda dan menjadi tahanan rumah sampai saat wafatnya pada tanggal 11 Januari 1941.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-90177379332272331322008-12-10T01:50:00.000-08:002008-12-10T01:58:07.617-08:00Museum Kayu Tuah Himba<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-SkRFfCNI/AAAAAAAACOE/4aKAbYa5K5Y/s1600-h/museum-kayu-tuah-himba.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 120px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-SkRFfCNI/AAAAAAAACOE/4aKAbYa5K5Y/s200/museum-kayu-tuah-himba.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278098440060864722" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Kayu Tuah Himba</span> terletak tidak jauh dari Kawasan Waduk Panji Sukarame yaitu berjarak sekitar 600 meter dari Waduk. Dibangun dengan bangunan kayu panggung yang berukuran 20 x 20 M2. Yang melatar belakangi dibukanya objek wisata ini adalah karena adanya buaya yang telah diawetkan dalam Museum Kayu tersebut.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di dalam Museum Kayu ini terdapat beragam jenis kayu-kayu yang ada di Pulau <st1:place>Kalimantan</st1:place>.</p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-3622870470403251742008-12-10T01:29:00.000-08:002008-12-10T01:48:25.288-08:00Museum Lambung Mangkurat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-QJ2dlIsI/AAAAAAAACN8/v0yV9nuIjF0/s1600-h/Museum+Lambung+Mangkurat.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-QJ2dlIsI/AAAAAAAACN8/v0yV9nuIjF0/s200/Museum+Lambung+Mangkurat.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278095787214316226" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Lambung Mangkurat</span> adalah sebuah museum propinsi Kalimantan Selatan yang terletak di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> Banjarbaru, Kalimantan Selatan.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Lambung Mangkurat adalah sebuah lembaga pemerintah di Kalimantan Selatan. Museum Lambung mangkurat berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kal-Sel. Museum Lambung mangkurat menyimpan banyak koleksi benda-benda sejarah. Mulai dari Zaman Nagara Dipa, Kerajaan Banjar sampai penemuan yang lain. Termasuk karya pelukis terkemuka Kalimantan Selatan yaitu Gt. Solihin. Di sampin koleksi yang lain.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-60073968327935102792008-12-10T01:01:00.000-08:002008-12-10T01:28:09.764-08:00Museum Mulawarman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-LCF2GL7I/AAAAAAAACN0/YXseadBhdR4/s1600-h/Museum+Mulawarman.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 149px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-LCF2GL7I/AAAAAAAACN0/YXseadBhdR4/s200/Museum+Mulawarman.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278090156346585010" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Mulawarman</span> adalah istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara dibangun pada tahun 1963 sebagai pengganti Istana sebelumnya yang terbakar. kini telah dibangun Balai Kedaton sebagai tempat kediaman Sultan Salehuddin II yang telah dinobatkan kembali pada tahun 2002. Di dalam lingkungan Istana kesultanan terdapat pemakaman keluarga kerabat Kerajaan Kutai Kartanegara serta Masjid Hasanuddin saksi masuknya Islam di Kutai.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di dalam Museum Mulawarman tersimpan benda-benda sejarah yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti Singgasana, Tempat Peraduan, Pakaian Kebesaran, Tombak, Keris, Meriam, Kalung dan Prasasti Yupa serta Koleksi Keramik Cina. Setiap bulan September dilaksanakan Upacara Erau, yaitu tarian Khas Kedaton Upacara Adat dan Mengulur Naga di Desa Kutai Lama. Dimana pada setiap pelaksanaan Erau juga ditampilkan atraksi Seni Budaya baik berupa Tarian Tradisional dan Upara Adat dari berbagai Suku lainnya di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> serta mancanegara.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-43201138831541529272008-12-10T00:44:00.000-08:002008-12-10T01:01:12.449-08:00Museum Geologi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-FNUr_o4I/AAAAAAAACNk/UfkWh09Yg38/s1600-h/Museum+Geologi.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 133px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST-FNUr_o4I/AAAAAAAACNk/UfkWh09Yg38/s200/Museum+Geologi.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278083752239539074" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; ">Museum Geologi</span> didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh Wakil <st1:place><st1:city>Presiden</st1:city> <st1:state>RI</st1:state></st1:place>, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> sejak 1850.<br /></div><div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17 oleh ahli-ahli Eropa. Setelah di Eropa terjadi revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, mereka sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri. Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara. Dengan jalan itu diharapkan perkembangan industri di Negeri Belanda dapat ditunjang. Maka dibentuklah Dienst van het Mijnwezen pada tahun 1850. Kelembagaan ini berganti nama jadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922, yang bertugas melakukan penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil , laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung . Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut <st1:place><st1:placename>Geologisch</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place>. Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja dan menghabiskan dana 400 Gulden, mulai pertengahan tahun 1928 sampai diresmikannya pada tanggal 16 Mei 1929.Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Konggres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congress) di Bandung pada tanggal 18-24 Mei 1929.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai akibat dari kekalahan pasukan Belanda dari pasukan Jepang pada perang dunia II, keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir. Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> kepada Letjen. H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) pada tahun 1942. Penyerahan itu dilakukan di Kalijati, Subang. Dengan masuknya tentara Jepang ke <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>, Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama KOGYO ZIMUSHO dan setahun kemudian berganti nama CHISHITSU CHOSACHO. Pada masa pendudukan Jepang, pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> untuk menjadi: PETA (Pembela Tanah Air) dan HEIHO (pasukan pembantu bala tentara Jepang pada Perang Dunia II). laporan hasil kegiatan di masa itu tidak banyak yang ditemukan, karena banyak dokumen (termasuk laporan hasil penyelidikan) yang dibumihanguskan tatkala pasukan Jepang mengalami kekalahan di mana-mana pada awal tahun 1945.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> merdeka pada Tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal <st1:date year="1945" day="19" month="9">19 September 1945</st1:date>, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> (mendarat di Tanjungpriuk, <st1:city><st1:place>Jakarta</st1:place></st1:city>). Di Bandung mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pegawai <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8 Bandung pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG . Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda pun di tempat itu mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst. Di mana-mana terjadi pertempuran, maka sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, selama 4 tahun kantor PDTG terlunta-lunta pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen- dokumen hasil penelitian geologi sehingga harus berpindah pindah tempat dari Bandung – Tasikmalaya- Solo- Magelang- Yogyakarta,baru pada Th 1950 kembali ke Bandung. Dalam usaha menyelamatkan dokumen dokumen tersebut, pada tanggal 7 mei 1949, Kepala PUSAT JAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI, Arie Frederic Lasut, diculik dan dibunuh tentara belanda dan gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem Yogyakarta. Sekembalinya ke Bandung, Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah RI, terbukti pada tahun 1960 Museum Geologi dikunjung oleh Presiden pertama RI , Ir. Soekarno. Pengelolaan Museum Geologi yang tadinya dibawah PUSAT DJAWATAN TAMBANG DAN GEOLOGI (PDTG) berganti nama menjadi : Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978 - 2005), Pusat Survei Geologi mulai akhir tahun</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Seiring dengan perkembangan jaman, pada tahun 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754,5 juta yen untuk direnovasi. Setelah ditutup selama satu tahun, Museum Geologi dibuka kembali dan pembukaannya diresmikan pada tanggal 20 Agustus Tahun 2000 oleh Wakil Presiden RI waktu itu Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan, Geologi <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> serta Geologi dan Kehidupan Manusia. Sedangkan untuk dokumentasi koleksi tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai diharapkankan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti maupun grup industri. Mulai tahun 2002 Museum Geologi yang statusnya Seksi Museum Geologi dinaikkan statusnya menjadi UPT Museum Geologi. Sedangkan untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik Museum Geologi dibentuk 2 seksi dan 1 Subbag yaitu Seksi Peragaan, Seksi Dokumentasi dan Subbag Tatausaha. Guna lebih mengoptimalkan perannya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi, Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan, pameran, seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pergeseran fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah menjadikan museum geologi sebagai :<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dalam bentuk kumpulan peraga.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Objek geowisata yang menarik.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-538155184315765082008-12-09T02:10:00.000-08:002008-12-09T02:13:48.079-08:00Museum Kereta Api Ambarawa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5ExkB0yMI/AAAAAAAACNc/kZK-fmvKqQo/s1600-h/Museum+Kereta+Api.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 120px; height: 92px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5ExkB0yMI/AAAAAAAACNc/kZK-fmvKqQo/s200/Museum+Kereta+Api.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277731431600408770" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Kereta Api Ambarawa</span> adalah sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B2503 sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan <st1:country-region><st1:place>India</st1:place></st1:country-region>.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-61988400075617742922008-12-09T01:55:00.000-08:002008-12-09T02:10:15.651-08:00Museum Kretek<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5D8qeLAaI/AAAAAAAACNU/ZZK_i0_WmRU/s1600-h/Museum_kretek.jpeg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 103px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5D8qeLAaI/AAAAAAAACNU/ZZK_i0_WmRU/s200/Museum_kretek.jpeg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277730522796851618" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Kretek</span> adalah nama sebuah museum yang terletak di Kudus, Jawa Tengah. Museum kretek didirikan bertujuan untuk menunjukan bahwa kretek berkembang sangat pesat di tanah jawa khususnya di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> kudus. Di museum ini diperkenalkan mulai dari sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>. Di <st1:city><st1:place>sana</st1:place></st1:city> juga bisa ditemukan siapa saja tokoh-tokoh yang berperan besar dalam memajukan bisnis rokok di <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bangunan Museum Kretek yang berdiri di atas areal seluas 2 hektar ini terbilang sangat indah dan megah. Di depannya ada dua bangunan terpisah berasitektur rumah adat Kudus dan surau <st1:city><st1:place>gaya</st1:place></st1:city> Kudus. <st1:place><st1:placename>Interior</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place> dipenuhi dengan patung-patung dan berbagai macam perlengkapan pembuatan rokok. Patung-patung yang apik itu adalah hasil karya seniman-seniman Kudus, khususnya dari kalangan pendidik.<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place><st1:placename>Lokasi</st1:placename> <st1:placetype>Museum</st1:placetype></st1:place> ini tak terlalu sulit untuk dijangkau, baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Kota Kudus terletak 50 km timur <st1:city><st1:place>Semarang</st1:place></st1:city>, paling tidak bisa menghabiskan waktu kurang dari satu jam dari <st1:city><st1:place>Semarang</st1:place></st1:city>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5693922393676532120.post-33758900847960846662008-12-09T01:49:00.000-08:002008-12-09T01:54:50.174-08:00Museum Monumen Yogya Kembali<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5ATvoTx5I/AAAAAAAACNM/7Vhq-Hk9ezI/s1600-h/Monumen_Yogya_Kembali.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 180px; height: 135px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_zv4tBT7T_64/ST5ATvoTx5I/AAAAAAAACNM/7Vhq-Hk9ezI/s200/Monumen_Yogya_Kembali.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5277726521272027026" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Museum Monumen Yogya Kembali</span>, adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> yang ada di <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> <st1:place>Yogyakarta</st1:place> dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara <st1:city><st1:place>kota</st1:place></st1:city> ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata.<br /></div><div><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rana di pintu masuk museumMuseum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel Soegiarto, selaku walikotamadya <st1:place>Yogyakarta</st1:place> pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibukota RI Yogyakarta pada waktu itu, tanggal 29 Juni 1949. Hal ini merupakan tanda awal bebasnya bangsa <st1:country-region><st1:place>Indonesia</st1:place></st1:country-region> dari kekuasaan pemerintahan Belanda.<o:p></o:p></p></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/01068455106467224697noreply@blogger.com0